PENGERTIAN TATA SURYA
Tata Surya adalah suatu system di jagat raya yang terdiri
atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet ,satelit-satelit alam
(misalnya bulan), asteroid,komet,meteor,debu,kabut dan benda – benda lainnya
sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi matahari pada orbit atau garis
edarnya masing-masing.
Teori-teori Pembentukan Tata Surya
1.
Teori Keadaan Tetap (Bintang
Kembar/Creatio Continua).
Tahun 1948,
teori kedaan-tetap atau teori alam semesta tak terhingga dicetuskan oleh Fred Hoyle, Thomas Gold dan Hermann
Bondi sebagai alternatif dari
teori ledakan besar (Big Bang theory). Teori ini tidak lebih dari
perpanjangan paham materialistis abad ke 19 yang mengabaikan adanya sang
Pencipta dan model semesta yang tanpa batas. Menurut model ini, ketika alam
semesta mengembang, materi baru terus-menerus muncul dengan sendirinya dalam
jumlah tepat sehingga alam semesta berada dalam “keadaan stabil”. Galaksi baru
yang terciptakan dari materi baru ini akan membuat jagat raya tampak sama
sepanjang masa. Untuk mempertahankan kerapatan jagat raya konstan, laju
penciptaan materi cukup kecil yakni satu atom hidrogen per sentimeter kubik
setiap 1 milyar tahun. Dengan kata lain, alam semesta menurut teori ini adalah
statis/tetap, tidak permulaan atau akhir. Walaupun mereka mengakui bahwa alam
semesta berekspansi, namun mereka menyatakan bahwa alam semesta akan tetap sama
kelihatannya sampai kapanpun. Teori ini segera runtuh dan tidak banyak
penggemarnya ketika ditemukan radiasi latar belakang kosmik.[2]
2.
Teori
Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali
dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900.
Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya
bintang lain yang hampir menabrak matahari.
3.
Teori
Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali
dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis
pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun
perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
4.
Teori
Kondensasi (Protoplanet)
Teori kondensasi mulanya dikemukakan
oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950.
Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut
raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5. Teori Nebula
Teori Nebula pertama kali
dikemukakan oleh seorang filsuf Jerman
yang bernama Immanuel Kant yang hidup antara tahun 1724-1804. Menurut Kant,
alam semesta berasal dari Nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas
dan bersuhu tinggi berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat tersebut
menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang emiliki berat,jenis ,tinggi
yang disebut inti massa pada beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang
terbesar terbentuk di tengah , sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya.
Akibat terjadinya proses pendinginan,inti-inti massa yang lebih kecil akan
berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam
keadaan pijar dan bersuhu tinggi dan disebut Matahari.
Teori Nebula lainnya yang
berkembang di kemukaan oleh seorang astrnom berkebangsaan prancis bernama
Pierre Simon De Laplace yang hidup antara 1749-1827. Menurut laplace, alam semesta berasal dari bola gas
yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Oleh karena perputaran yang
terjadi sangat cepat, maka terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut
dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda. Bagian-bagian yang terlepas
tersebut berputar dan pada akhirnya mendingin membentuk planet-planet,
sedangkan bola gas asal menjadi matahari.
3 komentar:
bermanfaat banget :) . mau kasih masukan juga dong, kalau kasih pengertian nya pake tanda " biar gampang cari nya hehehe Thanks ^^
bermanfaat banget :) terus kembangkan ya
bermanfaat banget :) terus kembangkan ya
Posting Komentar