Senin, 27 Januari 2014

Should schools give homework?

Diposting oleh Unknown di 07.38 0 komentar

 
One of the biggest things that causes stress (as a student) is homework. One of the main reasons is, as a student, I don’t think for a second that I actually benefit from homework. To me, it’s just something that causes unnecessary stress and in the end doesn’t actually do much for you. Sure, some practice of graphing concepts is good, but why couldn’t we just do board work in class? I think that we, as students, should not have homework for a number of reasons. 
Some people say that homework is good. Some people say that homework is bad. Some just don’t care (not many). The people that say it is good usually argue that, well, as the saying goes, practice makes perfect. Like I said, why not do board work in school instead of sending work home? The dictionary definition of ‘school’ is: “an institution where instruction is given, especially to persons under college age: The children are at school.” In this case, why not just do a little practice to let the teachers make sure that the student understands the concept, and once they do, why do teachers bother to give them 10-20 more problems to do at home? Besides, from what I understand about teachers, they (maybe you are a teacher as well, you can possibly relate to this) hate grading homework and find it just as annoying as we do. 
Another reason we shouldn’t have homework: it causes unnecessary stress. If what I said in the above paragraph is true, which it is, then homework is pointless. If there is no point to homework, then why assign it? All it does is cause stress that isn’t needed. Why would you do that? I have (as a student) had quite a lot of times where I have been up a lot longer than usual doing homework, sometimes make-up from missed school, sometimes because I simply forgot that we had homework in a particular subject and therefore didn’t do it. I then had to make it up the next night, and got marked down for it. Humans are forgetful. That means I got marked down because of human nature. 
Some people say that homework teaches students self-discipline and responsibility; I know from experience that that is NOT true. I also found NO evidence for that while I was researching. Others say that it creates a link between school and family. Ok, so other than intruding on time that could be spent with family how does it do that? Still, some say that it helps kids to like learning. Again, I know from experience that this is NOT TRUE! If anything, it does the exact opposite of that. We all know it: Everyone hates homework.

Minggu, 26 Januari 2014

Sumpah palapa

Diposting oleh Unknown di 01.48 0 komentar
Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M).
Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,

Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".

Terjemahannya,

Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".

Rabu, 22 Januari 2014

PENGERTIAN TATA SURYA dan Teori-teori Pembentukan Tata Surya

Diposting oleh Unknown di 19.59 3 komentar

  
  



   PENGERTIAN TATA SURYA
Tata Surya adalah suatu system di jagat raya yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet ,satelit-satelit alam (misalnya bulan), asteroid,komet,meteor,debu,kabut dan benda – benda lainnya sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.


   Teori-teori Pembentukan Tata Surya
1.      Teori Keadaan Tetap (Bintang Kembar/Creatio Continua).
        Tahun 1948, teori kedaan-tetap atau teori alam semesta tak terhingga dicetuskan oleh Fred Hoyle, Thomas Gold dan Hermann Bondi sebagai alternatif dari teori ledakan besar (Big Bang theory). Teori ini tidak lebih dari perpanjangan paham materialistis abad ke 19 yang mengabaikan adanya sang Pencipta dan model semesta yang tanpa batas. Menurut model ini, ketika alam semesta mengembang, materi baru terus-menerus muncul dengan sendirinya dalam jumlah tepat sehingga alam semesta berada dalam “keadaan stabil”. Galaksi baru yang terciptakan dari materi baru ini akan membuat jagat raya tampak sama sepanjang masa. Untuk mempertahankan kerapatan jagat raya konstan, laju penciptaan materi cukup kecil yakni satu atom hidrogen per sentimeter kubik setiap 1 milyar tahun. Dengan kata lain, alam semesta menurut teori ini adalah statis/tetap, tidak permulaan atau akhir. Walaupun mereka mengakui bahwa alam semesta berekspansi, namun mereka menyatakan bahwa alam semesta akan tetap sama kelihatannya sampai kapanpun. Teori ini segera runtuh dan tidak banyak penggemarnya ketika ditemukan radiasi latar belakang kosmik.[2]

2.      Teori Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.



3.     Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.

4.     Teori Kondensasi (Protoplanet)
Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

5.     Teori Nebula
Teori Nebula pertama kali dikemukakan  oleh seorang filsuf Jerman yang bernama Immanuel Kant yang hidup antara tahun 1724-1804. Menurut Kant, alam semesta berasal dari Nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang emiliki berat,jenis ,tinggi yang disebut inti massa pada beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah , sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Akibat terjadinya proses pendinginan,inti-inti massa yang lebih kecil akan berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi dan disebut Matahari.

Teori Nebula lainnya yang berkembang di kemukaan oleh seorang astrnom berkebangsaan prancis bernama Pierre Simon De Laplace yang hidup antara 1749-1827. Menurut  laplace, alam semesta berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Oleh karena perputaran yang terjadi sangat cepat, maka terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda. Bagian-bagian yang terlepas tersebut berputar dan pada akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal menjadi matahari.

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Diposting oleh Unknown di 19.21 0 komentar
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Tujuan Percobaan
·        Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan.
·        Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.

Landasan Teori
Teori Ion Svante Arrjenius menyatakan bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas.Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan.

Alat dan Bahan
1
Gelas Kimia 100 ml
2
Bohlam
3
Baterai 9 Volt
4
Kabel Positive dan Negative
5
Tisu
6
Lakban
7
Larutan Garam Dapur
8
Larutan Gula
9
Larutan Asam Cuka
10
Alkohol 70%
11
Air Jeruk Nipis
12
Larutan Sabun Mandi
13
Larutan Sabun Cuci
14
Air Suling (Mineral)
15
Minyak Tanah
Langkah Kerja 
1.     Siapkan alat penguji elektrolit.
2.     Masukkan 100 air suling kedalam gelas kimia dan ujilah daya hantarnya. Catatlah jika lampu menyala atau timbul gelembung pada kabel yg dicelupkan.
3.     Bersihkan kabel tersbut dengan air dan keringkan.
4.     Ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan larutan yang tersedia.
Data Percobaan
No
Bahan yang diuji
Lampu Menyala
Lampu tidak menyala
Pengamatan Lain
1
Air Suling (Mineral)

v

2
Larutan Gula

v

3
Larutan Garam Dapur
v

Terdapat gelembung, Menyala terang
4
Larutan Sabun Mandi

v

5
Larutan Sabun Cuci
v

Menyala terang
6
Air Jeruk Nipis

v

9
Asam Cuka

v
Terdapat gelembung
7
Alkohol 70%

v

8
Minyak Tanah

v


Pertanyaan
1.     Apakah yang menyebabkan bohlam menyala dan tidak menyala?
2.     Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
3.     Apakah kesimpulan anda dari percobaan diatas?
   Jawaban Pertanyaan
1.     Bohlam menyala karena pada larutan yang di uji merupakan larutan elektrolit, sedangkan bohlam yang tidak menyala karena pada larutan yang di uji merupakan larutan non elekrtolit.
2.    Karena larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena dalam larutan tersebut terdapat ion-ion ( positif + dan negatif - ) yang terurai,apabila terurai secara sempurna maka larutan elektrolit kuat dan jika terurai tidak sempurna maka larutan Elektrolit lemah.
3.     Dari percobaan ini diketahui daya hantar listrik di berbagai larutan dalam pelarut air. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik . contohnya seperti larutan garam dapur yang menyala terang dan larutan sabun cuci yang menyala terang. Sedangkan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak menghasilkan ion-ion contohnya larutan gula,air suling ( Mineral) , asam cuka,alkohol 70% dan air jeruk nipis.
 Kesimpulan
·        Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena terbentuknya muatan-muatan sempurna yang dibentuk oleh banyaknya ion-ion secara berlawanan.
·        Larutan elektrolit lemah kurang dapat mennghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena muatan-muatan kurang sempurna yang dibentuk oleh sedikitnya ion-ion secara berlawanan.

·        Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena larutan-larutan tersebut tidak terurai menjadi ion-ion, sehingga zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik.
 

Let's share the information!! ;) Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos