Peristiwa tak terduga serta hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan logika nggak jarang terjadi. Termasuk, cerita-cerita dari para survivor kecelakaan. Banyak kejadian aneh tapi nyata yang mereka alami. Seperti yang menimpa sebagian penumpang pesawat menuju Tahiti. Kisah keselamatan mereka yang misterius diangkat dalam tayangan televisi di Amerika pada tahun 1998.
Kisahnya berawal saat Beth, salah satu penumpang pesawat, tiba-tiba dipindahkan bangkunya oleh seorang pramugari, dari tempat biasa ke area first class. Padahal ia tidak pernah booking atau membayar bangku di kelas khusus tersebut. Beth pun mengira bahwa ia sedang beruntung.
Sebelum pesawat lepas landas, Beth yang duduk di dekat jendela kembali dihampiri oleh si pramugari. Ia mengatakan bahwa tempat Beth bukanlah di situ, melainkan di sebelah dalam (dekat selasar pesawat). Pria yang sebenarnya menempati bangku dekat jendela, sempat menawari Beth untuk bertukar posisi. Namun, pramugari tersebut melihat ke arah Beth sembari menggelengkan kepala. Beth pun mengurungkan niat untuk duduk di dekat jendela.
Selama perjalanan, Beth sempat dikunjungi oleh Sang Kapten pesawat yang ramah. Ia mengingatkan agar Beth memasang sabuk pengamannya. Ketika Beth mengatakan hal ini ke pria yang duduk di sebelahnya, pria tersebut malah kebingungan karena merasa tidak ada orang yang datang ke arah bangku mereka.
Berbagai keanehan membuat perasaan Beth jadi nggak enak. Ia pun menenangkan diri di toilet. Di situ, ia mendengar kapten pesawat mengumumkan agar seluruh penumpang kembali ke bangku mereka dan mengencangkan sabuk pengaman. Dengan segera Beth menuju bangkunya. Anehnya, pria di sebelah Beth mengaku tidak mendengar apa-apa dan bersikap santai. Begitupun beberapa orang di sekitar mereka. Beth menjadi semakin bingung.
Namun, tak lama kemudian, terjadi peristiwa yang sangat mengerikan. Sebagian atap pesawat terbelah. Para penumpang di dekatnya pun lenyap terbawa angin. Begitupula pria di sebelah Beth. Walau kecelakaan pesawat cukup parah, namun tak disangka Beth beserta beberapa penumpang berhasil selamat. Yang lebih mencengangkan ternyata para penumpang yang selamat juga mengaku mengalami kejadian misterius di dalam pesawat, serupa seperti yang dialami Beth.
Kisahnya berawal saat Beth, salah satu penumpang pesawat, tiba-tiba dipindahkan bangkunya oleh seorang pramugari, dari tempat biasa ke area first class. Padahal ia tidak pernah booking atau membayar bangku di kelas khusus tersebut. Beth pun mengira bahwa ia sedang beruntung.
Sebelum pesawat lepas landas, Beth yang duduk di dekat jendela kembali dihampiri oleh si pramugari. Ia mengatakan bahwa tempat Beth bukanlah di situ, melainkan di sebelah dalam (dekat selasar pesawat). Pria yang sebenarnya menempati bangku dekat jendela, sempat menawari Beth untuk bertukar posisi. Namun, pramugari tersebut melihat ke arah Beth sembari menggelengkan kepala. Beth pun mengurungkan niat untuk duduk di dekat jendela.
Selama perjalanan, Beth sempat dikunjungi oleh Sang Kapten pesawat yang ramah. Ia mengingatkan agar Beth memasang sabuk pengamannya. Ketika Beth mengatakan hal ini ke pria yang duduk di sebelahnya, pria tersebut malah kebingungan karena merasa tidak ada orang yang datang ke arah bangku mereka.
Berbagai keanehan membuat perasaan Beth jadi nggak enak. Ia pun menenangkan diri di toilet. Di situ, ia mendengar kapten pesawat mengumumkan agar seluruh penumpang kembali ke bangku mereka dan mengencangkan sabuk pengaman. Dengan segera Beth menuju bangkunya. Anehnya, pria di sebelah Beth mengaku tidak mendengar apa-apa dan bersikap santai. Begitupun beberapa orang di sekitar mereka. Beth menjadi semakin bingung.
Namun, tak lama kemudian, terjadi peristiwa yang sangat mengerikan. Sebagian atap pesawat terbelah. Para penumpang di dekatnya pun lenyap terbawa angin. Begitupula pria di sebelah Beth. Walau kecelakaan pesawat cukup parah, namun tak disangka Beth beserta beberapa penumpang berhasil selamat. Yang lebih mencengangkan ternyata para penumpang yang selamat juga mengaku mengalami kejadian misterius di dalam pesawat, serupa seperti yang dialami Beth.
0 komentar:
Posting Komentar