50 Berkeley Square yang pernah menjadi tempat tinggal George Canning, Perdana Menteri Inggris ini, menyimpan banyak kisah misteri yang mengerikan. Konon, kisah misteri itu berawal dari kematian seorang anak perempuan yang dibunuh oleh pengasuhnya yang sadis. Sejak saat itulah, arwahnya sering terlihat sedang menangis di lantai atas.
Salah satu kisah misteri berasal dari pengalaman Sir Robert Warboys, seorang cowok terpelajar, yang tinggal di gedung itu. Karena nggak percaya dengan rumor misteri yang terjadi di sana, ia pun memberanikan diri bermalam di sana. Dengan bersenjatakan senapan dan sebatang lilin, ia mendiami kamar tersebut.
Nggak berapa lama, suara gaduh terdengar dari kamar Warboys. Penjaga gedungn langsung menghampiri dan menemukan Warboys terbujur kaku tak bernyawa sambil memegang pistol. Ekspresi wajah Warboys digambarkan sangat ketakutan, seakan telah melihat sesuatu yang sangat seram.
Kisah mengerikan serupa kembali terjadi tahun 1887. Kali ini, dua orang pelaut yang menjadi korbannya. Robert Martin dan Edwad Blunden yang sedang mabuk, masuk ke gedung itu untuk beristirahat. Saat memasuki ruangan, Blunden merasakan kehadiran “sesuatu” dan jadi gelisah karenanya. Benar saja, satu jam kemudian, Blunden melihat sosok yang merayap di lantai dan mendengar suara gesekan.
Akhirnya, sejak tahun 1938, lantai dasar kompleks ini digunakan sebagai toko buku langka. Meski kabarnya nggak ada lagi penampakan di sana, para karyawan toko buku dilarang naik ke lantai atas. Dan pada tahun 1950, pihak kepolisian dengan tegas dan terang-terangan melarang penggunaan lantai atas.
Salah satu kisah misteri berasal dari pengalaman Sir Robert Warboys, seorang cowok terpelajar, yang tinggal di gedung itu. Karena nggak percaya dengan rumor misteri yang terjadi di sana, ia pun memberanikan diri bermalam di sana. Dengan bersenjatakan senapan dan sebatang lilin, ia mendiami kamar tersebut.
Nggak berapa lama, suara gaduh terdengar dari kamar Warboys. Penjaga gedungn langsung menghampiri dan menemukan Warboys terbujur kaku tak bernyawa sambil memegang pistol. Ekspresi wajah Warboys digambarkan sangat ketakutan, seakan telah melihat sesuatu yang sangat seram.
Kisah mengerikan serupa kembali terjadi tahun 1887. Kali ini, dua orang pelaut yang menjadi korbannya. Robert Martin dan Edwad Blunden yang sedang mabuk, masuk ke gedung itu untuk beristirahat. Saat memasuki ruangan, Blunden merasakan kehadiran “sesuatu” dan jadi gelisah karenanya. Benar saja, satu jam kemudian, Blunden melihat sosok yang merayap di lantai dan mendengar suara gesekan.
Akhirnya, sejak tahun 1938, lantai dasar kompleks ini digunakan sebagai toko buku langka. Meski kabarnya nggak ada lagi penampakan di sana, para karyawan toko buku dilarang naik ke lantai atas. Dan pada tahun 1950, pihak kepolisian dengan tegas dan terang-terangan melarang penggunaan lantai atas.
0 komentar:
Posting Komentar